Banyuwangi, Katapublikjatim – Sebagai bagian dari implementasi kebijakan nasional Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA) resmi digelar di SMK Negeri 1 Banyuwangi mulai Senin hingga Jumat, 14–18 Juli 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan guru dari berbagai SMK Negeri dan Swasta di Kabupaten Banyuwangi sebagai langkah strategis dalam mempersiapkan guru calon pengampu mata pelajaran KKA.
Pelatihan yang diselenggarakan oleh LPD Yayasan Pinbuk Indonesia yang bekerja sama dengan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Banyuwangi ini, merupakan tindak lanjut dari arahan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk mempercepat transformasi digital di dunia pendidikan.
Menurut informasi, Pemerintah telah resmi mengeluarkan kebijakan agar satuan pendidikan menyelenggarakan pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial sebagai bagian dari kurikulum pilihan.
Mata pelajaran tersebut bertujuan untuk membekali peserta didik dengan literasi digital, kemampuan berpikir komputasional dan keterampilan adaptif menghadapi revolusi industri 4.0 dan 5.0.
Dalam sambutannya, Agung, selaku perwakilan dari Dinas Pendidikan Banyuwangi menekankan pentingnya peran guru sebagai agen perubahan.
“Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk sekolah menyelenggarakan pembelajaran koding dan kecerdasan artifisial (KKA). Guru yang dilatih disini, adalah calon guru mata pelajaran KKA. Pelajari dengan baik, sehingga nantinya dapat diimbaskan ke siswa dan teman sejawat,” ujarnya.
Sementara Kepala SMK Negeri 1 Banyuwangi, Drs. Mulyadi, M.Pd, sebagai tuan rumah kegiatan menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pelatihan yang langsung bersertifikat dari Kemendikbudristek.
“Kegiatan ini sangat bagus. Pelatihan dan sertifikat langsung dari Kementerian Dikdasmen. Mata pelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial mengajarkan siswa untuk berpikir rasional dan komputasional,” kata Mulyadi.
Ia pun berharap, agar pelatihan ini tidak hanya menjadi bekal ilmu, tetapi juga memicu inovasi pembelajaran di lingkungan sekolahnya dan sekolah lain di Banyuwangi.
Ditempat yang sama, Akhlis Munazilin, S.Kom., M.T. , narasumber pertama sekaligus praktisi pendidikan digital, membuka sesi dengan penuh semangat. Ia menegaskan bahwa guru-guru yang hadir bukan sekadar peserta, melainkan agen transformasi pendidikan.
“Para guru yang ada di sini adalah guru yang terpilih, belajar bersama, bertumbuh bersama, untuk menyiapkan anak didik kita. Karena kita menyiapkan orang-orang masa depan, sehingga mereka dapat beradaptasi di dunia luar maupun dunia kerja setelah lulus sekolah,” terang Akhlis.
Sedangkan narasumber kedua, Mohamad Sulhan, S.T., M.Kom, menekankan aspek keterbukaan dan kemudahan dalam mempelajari KKA.
“Belajar KKA ini menyenangkan. Siapapun dapat dengan mudah mengikutinya. Jadi, apapun latar belakang peserta, InsyaAllah bisa mengikuti agenda ini sampai akhir,” paparnya, sembari disambut riuh tepuk tangan para peserta.
Selama lima hari, para peserta dibekali materi intensif, mulai dari konsep dasar koding dan kecerdasan artifisial, pemikiran komputasional, hingga praktik penggunaan tools AI dalam pembelajaran. Mereka juga diajak merancang modul pembelajaran, simulasi penggunaan Learning Management System (LMS), dan diskusi strategi implementasi di kelas.
Menariknya, di akhir acara para guru langsung menginisiasi rapat pembentukan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) KKA Kabupaten Banyuwangi.
Karenanya, forum tersebut diharapkan menjadi wadah kolaborasi, berbagi praktik baik, dan pendampingan antar-guru dalam menjalankan pembelajaran KKA.
Pelatihan ini merupakan bagian dari roadmap nasional untuk memperkuat literasi digital di kalangan pendidik. Dengan pelatihan berbasis kebijakan, sertifikasi resmi, dan dukungan infrastruktur, pemerintah daerah, dan mitra strategis, Banyuwangi diharapkan menjadi salah satu daerah pelopor dalam implementasi kurikulum digital.
Acara ditutup dengan harapan agar ilmu yang diperoleh tidak berhenti di ruang pelatihan, tetapi terus mengalir kepada siswa, sekolah, dan masyarakat luas. (Red)