Breaking News
Daerah  

BBN FKPPI Tebing Tinggi dan DPP Aspek Angkat Bicara Terkait Pasar Malam di Bulan Puasa

Katapublik Tebing Tinggi.

Masyarakat Kota Tebing Tinggi dihebohkan dengan isu rencana penyelenggaraan hiburan pasar malam di tanah lapang merdeka yang bertepatan dengan bulan suci Ramadhan. Hal ini memicu pro dan kontra di tengah masyarakat, terutama terkait keberadaan wahana permainan baling -baling, kora -kora yang dianggap dapat mengganggu kenyaman dan ke khusukan beribadah pada bulan suci Rahmadhan.

Zulfikar nasution selaku ketua Badan Bela Negara (BBN-FKPPI) Kota tebing tinggi dan Ridwan Tanjung Pendiri DPP ASPEK angkat bicara.

Kata Zulfikar, perihal isu kegiatan pasar malam tersebut, sudah meyebar luas ke sudut- sudut penjuru kota Tebing tinggi dan menjadi heboh di kalangan masyarakat.

“Seharusnya, yang mana kita itu harus menjalan ibadah pada malam bulan suci Ramadhan yang benar benar khusuk tanpa ada gangguan seperti suara musik dan suara- suara mesin wahana permainan tersebut, yang dapat menimbulkan suara bising, dapat menganggu kenyamanan orang beribadah di malam hari, terutama di waktu taraweh dan tadarus.”, kata Zulfikar.

Lebih lanjut, Zulfikar menegaskan kepada pihak APH dan pihak intansi terkait agar jangan pernah ada memberikan ijin kegiatan pasar malam di bulan suci ramadhan ini.

“Kegiatan hiburan pasar malam pada malam bulan suci ramadhan, saya pastikan lebih ramai pengunjungnya di pasar malam dari pada di mesjid -mesjid pada jam taraweh dan tadarus”, tegasnya.

Senada Ridwan Tanjung juga mengatakan, ini cuma sekedar pormalitas semata Rahmadhan fair padahal di balik Rahmadhan fair tersebut sudah di konsep pasar malam seperti pasar malam yang lalu dilakukan.

“Hanya berbeda dengan lempar gelang aja yang tidak ada, yang saya lihat dan saya baca isi surat permohonan ijin keramain dan hiburan, jika ingin adakan kegiatan ramadhan fair harus bernuansa islami yang dapat mendidik anak di usia dini, remaja dan juga orang dewasa yang mana rahmadhan ini yang penuh berkah, makna dan bermanfaat bagi kita semua, bukan harus ada kegiatan hiburan baling-baling dan kora- kora”, jelas Ridwan

Ridwan juga menuturkan, Bulan suci Ramadhan itu adalah waktu bagi umat Islam untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak ibadah, bukan justru disibukkan diri dengan hiburan yang dapat mengurangi keberkahan di bulan suci Rahmadhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *